Mengenal Penyakit Flek Paru Pada Anak
Mengenal Penyakit Flek Paru Pada Anak. Perlu diketahu bahwa, flek paru dalam ilmu medis disebut dengan TBC. Dimana secara garis besar TBC dibedakan menjadi dua jenis yaitu TBC primer dan TBC sekunder . Dimana TBC primer menyerang orang yang baru pertama kali terkenan kuman TBC di dalam tubuhnya. Biasanya menyerang anak-anak dan bayi karena daya tahan tubuhnya masih lemah. Untuk penularannya dapat melalui udara yang dihirupnya.
Sedangkan untuk TBC sekunder, menyerang orang dewasa yang tertular dari orang lain yang sudah terkena TBC. Diman penyakit TBC sekunder ini rentan sekali menyerang orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang sedang melemah, misalkan kepada orang yang sedang tua taua orang yang terkena penyakit kronis seperti diabetes, tumor, HIV, dll. Sedangkan bagi orang Yng memiliki daya tahan yang kuat, meskipun menghirup kuman TBC dia tidak akan terkena penyakit ini. Sama halnya denganTBC primer, penularannya juga melalui udara yang dihirup.
Baca Juga : Manfaat Asparagus Dan Kandungan Gizinya
TBC sekunder bisa juga terjadipada orang yang pernah mengalami TBC primer dan sudah dinyatakan sembuh. Perlu diketahui , untuk penderita TBC primer ketika dia sudah diobati dengan pengobatan yang benar dan dinyatakan sembuh, maka secara klinis penderita sudah sembuh. Akan tetapi secara mikrobiologis, didalam tubuhnya masih ada kuman TBC yang sedang tertidur meskipun jumlahnya sedikit. Karena jumlahnya sedikit maka kemampuan menyebabkan alergi juga lemah. Tapi perlu dicatat, kuman yangsedang tidur ini dapat saja aktif kembali di kemudian hari jika penderita menghirup kuman TBC di Saat daya tahan tubuhnya melemah.
Apabila anak yang pernah menderita TBC pertumbuhannya terhambat, maka hal itu hanya mitos. Apabila si anak yang terkena TBC pertumbuhannya terhambat, maka bisa jadi karena factor lain seperti kekurangan gizi yang disebabkan anak susah makan atau hal lainnya.
Simak Juga : 5 Tips Agar Anak Kebal Di Bully
Jika sang anak yang pernah mengalami TBC sering juga mengalami kelelahan dan dibarengi dengan gejala seperti batuk-batuk lebih dari seminggu dan keluar dahak, nafsu makan menurun, sesak napas dan panas saat malam, maka bisa saja sia anak mengalami TBC berulang. Akan tetapi, tetap saja harus diakukan pemeriksaan untuk memastikannya. Apabila setelah diperiksa ternyata ada kuman TBC yang aktif maka akan dilakukan perawatan yang optimal agar penyakit TBC tidak menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit TBC lain seperti TBC usus, TBC tulang, dll. [YuQe-WartaSolo.com]