5 Cara Ketahui Seseorang Berbohong dari Sisi Psikologi
5 Cara Ketahui Seseorang Berbohong dari Sisi Psikologi. Berbohong dan dibohongi adalah hal yang setiap hari kita alami. Bisa saja tiap pagi, siang, aau sore bahkan jam dan detik kehidupan kita ternyata warnai kebohongan. Diwarnai kebohongan seseorang dalam episode harian kita tergantung sejauh mana kita peka terhadap perihal tersebut.
Ada yang bilang seperti ini, “Ternyata selama ini aku dibohongin, tak sadar aku”.
Ada pula seperti ini, “Tak mengerti Aku selama ini dari sikap Dia, ternyata Dia punya wanita lain, sedih.”
Mungkin juga dalam hal bisnis, “Pembayaran ternyata molor dari jadwal kesepakatan, dasar pembohong”.
Itulah nuansa-nuansa yang tidak mengenakkan dari kebohongan. Berikut 5 cara mengetahui seseorang berbohong dari sisi psikologi:
1. Teliti Pola Bicaranya
Pola bicara pembohong jarang sekali menceritakan sebuah cerita secara detail. Biasanya orang yang sedang berbohong akan menceritakan sesuatu secara garis besarnya saja. Hal itu disebabkan orang tersebut takut kebohongannya akan terbongkar jika dia berbicara terlalu banyak dan mendetail. Dengan berbicara yang terlalu mendetail, kemungkinan dia salah berbicara atau salah mengungkapkan detailnya tersebut akan semakin besar.
BACA JUGA: Mudahnya Ketahui Orang Berbohong, Ini Dia Caranya
2. Perhatikan dengan Baik Eksperesi Muka
Yang paling gampang langsung dilihat adalah ekspresi muka pembohong yang biasanya dapat memperlihatkan emosi yang sedang dirasakan seseorang. Ketika seseorang sedang menceritakan sesuatu, ekspresinya akan menyesuaikan dengan emosi yang dia rasakan pada saat itu. Jika dia menceritakan sesuatu yang sedih, ekspresinya akan sedih dan jika dia menceritakan sesuatu yang membahagiakan, ekspresinya akan bahagia. Namun ketika seseorang sedang berbohong biasanya ekspresi muka yang dimiliki olehnya tidak sesuai dengan apa yang dia ceritakan. Dia bisa saja menceritakan sesuatu hal yang menyedihkan, akan tetapi ekspresinya tidak menunjukkan kesedihan. Kalaupun dia dapat berakting sedih ketika menceritakan hal tersebut, namun dia tidak akan dapat mempertahankan ekspresi tersebut dalam waktu yang lama.
3. Perilaku yang Diluar Kebiasaan
Saat berbohong orang secara tidak sadar merasa bersalah akan kebohongannya tersebut. Hal itu membuat dia kadang membuat dia merasa terintimidasi sendiri sehingga melakukan sesuatu yang di luar kebiasaannya. Biasanya orang yang berbohong tersebut akan merasa gugup dan biasanya sering merubah-rubah posisinya, misalnya jika dia sedang duduk, dia akan sering merubah posisi kakinya. Seseorang yang sedang berbohong juga sering melakukan hal-hal yang tidak disadarinya seperti menggaruk-garuk kepala, hidung, memegang dagu, dll. Selain itu, kadang suka menaikan intonasi suaranya ketika melakukan kebohonga tersebut. Lebih lanjut, seseorang yang sedang berbohong juga akan bersikap lebih defensif jika ditanyakan tentang kebenaran ceritanya, dan kemudian akan balik menanyakan hal tersebut ke anda.
BACA JUGA: Tips Jitu Sehat Selama Puasa Ramadhan
4. Lakukan Kontak mata
Kebiasaan orang berbohong biasanya tidak berani untuk melihat mata lawan bicaranya. Hal ini disebabkan oleh perasaan bersalah ketika dia melakukan kebohongan. Akan tetapi, kadang seseorang yang sudah mahir berbohong dapat melakukan kebohongan sambil melihat mata lawan bicaranya. Hal itu dikarenakan dia mengetahui bahwa kebohongannya akan diketahui ketika dia tidak melihat mata lawan bicaranya. Jadi, agar lawan bicaranya mempercayai kebohongannya, dia akan terus melihat mata lawan bicaranya. Selain itu, menatap mata terus menerus merupakan cara untuk mengintimidasi lawan bicara, sehingga lawan bicara dapat menerima kebohongannya tanpa disadarinya. Biasanya orang yang berkata jujur pandangan matanya akan lebih natural, kadang mengalihkan mata dan kadang menatap mata lawan bicara. Akan tetapi, seorang yang berbohong tidak akan berani atau selalu menatap lawan bicaranya untuk melindungi kebohongannya.
5. Ketika Berbicara Perhatikan Jeda Lamanya
Berbicara dengan gaya jeda yang lama merupakan ciri lain seseorang berbohong. Hal itu dikarenakan dia membutuhkan waktu untuk berfikir dan mengarang ceritanya. Terlebih lagi, jika lawan bicaranya menanyakan sesuatu dan dia tidak menyangka akan pertanyaan tersebut. Hal tersebut membuat orang tersebut akan sedikit panik dan diam untuk memikirkan kebohongan apa lagi yang harus dia karang. Seseorang yang sedang berkata jujur biasanya berbicara secara spontan dan hanya sesekali melakukan jeda berbicara.
Mulai sekarang hal di atas bisa menjadi catatan penting bagi Anda untuk menentukan arah pertemanan dan arah hubungan dengan orang lain. Kewaspadaan terbaik adalah kesadaran diri dalam berperilaku dengan kejujuran. Semoga bermanfaat. BACA JUGA: Manfaat Daun Tin Buat Kesehatan Kita. [M. Anis – WartaSolo.com]