Kumpulan Kisah Muallaf, Mulai Dari Pakar, Ilmuwan, Preman, Pelajar, Mahasiswa dan Masih Banyak Lagi

Kumpulan Kisah Muallaf, Mulai Dari Pakar, Ilmuwan, Preman, Pelajar, Mahasiswa dan Masih Banyak Lagi wartasolo.com

Kumpulan Kisah Muallaf, Mulai Dari Pakar, Ilmuwan, Preman, Pelajar, Mahasiswa dan Masih Banyak Lagi. Islam bagi pemeluknya adalah agama yang sesuai fitrah manusia. Ibadah dan ajaran yang terkandung di dalamnya sesuai jalan hidup manusia. Termasuk akal sehat yang dimilik manusia sejalan dengan keyakinan Islam.

Islam memberikan kebebasan berfikir selama tidak keluar dari fitrah manusia yaitu fitrah Islam. Islam juga mengatur tentang iman kepada yang ghoib dan amal ibadah yang dituntunkan.

Seperti konsep ketuhanan dalam Islam sangat jelas. Keesaan Allah SWT bahwa Tuhan itu esa. Allah tempat bergantung. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tidak ada yang setara dengan Allah. Allah itu berdiri sendiri. Allah tidak menyerupai makhluknya.

Allah pengasih dan penyayang. Dan masih banyak lagi bila Allah diposisikan dan diimagekan seperti apa sudah jelas. Dalam Islam Allah tidak berbentuk apapun, baik patung, gambar, bayangan bahkan dalam mimpi sekalipun. Itulah Allah, Dzat yang awal dan yang akhir. (Baca juga: Mengenal Allah SWT dengan sifat-sifatnya: Asmaul Husna).

Banyak dari Alquran yang menginformasikan kepada manusia tentang ilmu pengetahuan. Padahal Alquran adalah kitab yang turun ketika kebodohan masih meraja lela, jauh dari teknologi modern seperti sekarang. Semisal proses pembentukan janin, keadaan alam semesta, konsep waktu bahkan sampai konsep biologi yang ada padanya.

Konsep teknologi dalam perkembangan modern sejalan dengan tafsir Alquran. Islam menempatkan akal di bawah keimanan ayat-ayat dari Allah. Memahami Alquran ada cara tersendiri sesuai pemahaman para sabahat dan salafus shalih. Tidak seenaknya saja.

Maka tidak sedikit pakar dan ilmuwan menguji kebenaran Alquran berujung pada keimanan Allah SWT. Kurang lebih seribu limaratus tahun yang lalu Alquran turun melalui utusan Allah yaitu Nabi Muhammad SAW yang ummi, tidak mengenal tulis ketika itu mampu menyampaiakan keagungan kalimat yang runtut dan benar, kalau bukan dari wahyu Allah tidak masuk akal.

Konsep kemanusiaan yang diajarkan dalam Islam jauh melebihi masa waktu sehingga relevansi hingga akhir jaman nanti tetap menjadi pas adanya. Rasulullah Muhammad SAW setiap detik langkahnya terekam dengan baik menjadi contoh akhlak keteladanan paripurna dilihat sisi kemanusiaan.

Mulai dari kehidupan keluarga, sikap terhadap anak-anak hingga dewasa, contoh dalam bertetangga, mengajarkan ibadah hingga menjadi pemimpin utama (presiden) kaum muslimin.

Itulah syumuliatul islam (kesempurnaan Islam). Islam mengatur setiap perilaku manusia mulai dari bangun tidur hingga menjelang dan tidur. Mulai dari memakai bajupun Islam ada ajaran adab-adabnya. Bersikap lemah lembut kepada anak-anak, hingga menghormati yang lebih tua apalagi kepada para ulama.

Ketertarikan seseorang terhadap Islam kadang tidak pada kesan ramahnya kaum muslimin, tetapi juga sikap tegasnya kaum muslimin ketika menjauhi maksiat dan dosa. Islam bukanlah agama terorisme. Justru Islam sangat jauh dengan terorisme. Istilah terorisme lahir baru-baru ini. Islam sejak lama tidak pernah disejajarkan dengan terorisme. Karena terorisme bukan ajaran Islam.

Islam juga tidak diperbolekan memaksakan keyakinan kepada orang lain karena memang dilarang. Islam mengajarkan untuk menjawab apapun masalah dunia dengan kacamata Islam. Sehingga konsep dalam Islam menjadi solusi masalah (pelik) dunia sekarang.

Kehidupan ekonomi dalam Islam juga sangat jelas yaitu sikap gotong-royong dalam pemberdayaan. Menjauhi riba dan tolong menolong dalam hal ekomomi. Islam juga mengakui status si kaya dan si miskin bukan untuk saling menjatuhkan tetapi justru saling mensupport satu sama lain. Dengan kekayaannya seseorang bisa beribadah dan dengan kondisi miskinnya seorang muslim pantas bersabar menuju ekonomi yang lebih baik.

Gambaran Islam menjadi rahmatan lil alamin bukan sebagai opini belaka tetapi sudah menjadi fakta kehidupan kita sehari-hari. Keyakinan dalam Islam jauh melebihi keimanan yang bersifat dunia tetapi juga alam akhirat. Alam (dunia) dimana semua yang telah dilalui dipertanggungjawabkan dihadapan sang penciptnya.

Sangat adil sekali bila seseorang telah bekerja keras, bersikap baik semasa di dunia maka akan ada balasan setimpal bagi orang-orang yang beriman. Yaitu konsep surga dan neraka. Memang keridhoaan Allah saja sebagai alasan yang tepat kenapa kita melakukan ibadah.

Era sekarang bukan saatnya Islam menjadi perdebatan tetapi menjadi fakta menuju solusi masalah dunia. Kecenderungan umat manusia sekarang berhukum dengan hukum Allah SWT, yaitu Islam. Mungkin ini mengapa di barat perkembangan Islam sangat tinggi.

Masalah spiritual, kemanusiaan, penghargaan kepada wanita bahkan gaya hidup yang aman sehat. Maka tidak heran para muallaf dengan penelitiannya, dengan keyakinannya, dengan cara berfikir yang jernih akhirnya jatuh hati kepada kebenaran Islam.

Berikut kumpulan kisah muallaf yang disusun tim redaksi WartaSolo.com sebagai hikmah dan pelajaran bagi hamba yang menggunakan akal dan hatinya dalam menerima kebenaran Islam:

WartaSolo.com akan selalu mengupdate kisah-kisah muallaf sebagai pelajaran penting bahwa nikmat iman yang ada dalam diri kita harus disyukuri dengan segala hal. Wallahu Alam Bishowab. [M. Anis – WartaSolo.com]