Risiko Melajang Sebabkan Kematiaan Dini: Kenapa Ya?

Risiko Melajang Sebabkan Kematiaan Dini Kenapa Ya

Risiko Melajang Sebabkan Kematiaan Dini: Kenapa Ya? Manusia diciptakan berbeda-beda, ada besar ada kecil, ada senang ada susah, ada kaya ada miskin ada jantan ada betina dan ada wanita ada pria. Khususnya pasangan hidup manusia dalam mengarungi ganasnya kehidupan sangat rentan bila dihadapi hanya sendirian. Sebuah penelitian mengungkapkan adalah orang dewasa yang hidup melajang atau seorang diri akan mengalami gejala yang lebih serius ketika terserang penyakit dibandingkan mereka yang tidak melajang.

Sebagaimana dilansir laman The Sun, dari sejumlah peneliti mengklaim bahwa orang yang kesepian akan merasa lebih buruk secara fisik dan mental. Kondisi ini diketahui bisa meningkatkan risiko mereka mengalami kematian dini sebanyak 26 persen.

Upaya pengujian terhadap seberapa besar dampak emosi seseorang terhadap sikapnya ketika menghadapi sakit, para ilmuwan mengumpulkan 160 pasien dewasa dengan demam. Mereka kemudian diisolasi selama lima hari dalam kamar hotel.

Beberapa orang yang  mengikuti penelitian mengaku merasa kesepian juga melaporkan bahwa mereka merasa yang sangat tidak sehat.
“Secara sederhana, orang yang lebih kesepian, merasa lebih buruk ketika sakit dibandingkan orang yang tidak kesepian,” hasil kesimpulan penelitian tersebut seperti dilansir viva.co.id.

Peneliti yang bernama Angie LeRoy dari Rice University di Texas, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kesepian membuat orang memiliki risiko kematian prematur dan terserang berbagai macam penyakit fisik lainnya.

“Tapi, belum ada satu pun yang dilakukan untuk melihat penyakit akut namun sementara yang rentan terhadap kita, seperti demam,” tambahnya.

Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Health Psychology yang juga menemukan bahwa orang dewasa yang kesepian, kemungkinan kecil terserang demam. Tapi, ketika mereka benar-benar terkena demam, mereka akan berada dalam kondisi yang lebih buruk.

BACA JUGA: Kata-Kata Bijak untuk Jomblo: Bersama Allah untuk Status Mulia

Diperkuat dengan peneliti lainnya, Dr Chris Fagundes, mengatakan bahwa dokter seharusnya ikut mempertimbangkan faktor psikologis dalam pemeriksaan umum. Hal ini akan membantu mereka memahami situasi ketika seseorang sakit. Baca juga: Rahasia Awet Muda Ala Rasulullah. [M. Anis – WartaSolo.com]