Taushiyah Pendek Ramadhan Terbaru: Niat dalam Kebaikan dan Keburukan
Taushiyah Pendek Ramadhan Terbaru: Niat dalam Kebaikan dan Keburukan. Link download kultum singkat romadhon pdf dan ms word terbaru dengan judul Niat dalam Kebaikan dan Keburukan. Koleksi terkini pidato pendek kumpulan ceramah singkat bulan puasa romadon untuk kultum tarawih dan kuliah subuh yang dikemas dalam bentuk file .ZIP. Jika kultum singkat ramadhan Anda rasa bermanfaat, mohon kiranya untuk me-LIKE dan SHARE ke FB, twitter, Google+ dan lainnya agar teman-teman, sahabat dan saudara Anda dapat merasakan juga manfaatnya dengan membaca ceramah singkat tentang Niat dalam Kebaikan dan Keburukan. BACA JUGA: KUE KERING LEBARAN IDUL FITRI.
Sebelumnya juga telah kami sajikan aneka kultum singkat ramadhan lainnya yang membahas mengenai Orang-orang yang Didoakan oleh Malaikat, dimana kultum ceramah tersebut juga bisa diunduh melalui tautan yang telah kami sediakan.
Berikut ini adalah materi kultum ceramah singkat bulan puasa romadhon terbaru dari WartaSolo.com untuk Anda semuanya.
JUDUL KULTUM SINGKAT RAMADHAN = Niat dalam Kebaikan dan Keburukan
Bismillaahhirrohmaanirrohiim.. Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…
Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.
Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.
Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema: Niat Dalam Kebaikan dan Keburukan.
Ada dua orang melakukan shalat, orang yang pertama meraih keridhaan Allah Azza wa Jalla sehingga dosa-dosanya gugur, sedangkan orang yang kedua mendapatkan kecelakaan dan kemurkaan Allah Azza wa Jalla karena nifak dan riyâ’nya.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan keutamaan shalat yang menggugurkan dosa-dosa karena dilakukan dengan ikhlas dan sempurna. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Tidak ada seorang muslim yang kedatangan (waktu) shalat wajib, lalu dia melakukan shalat wajib itu dengan menyempurnakan wudhu’nya, khusyu’nya dan ruku’nya, kecuali shalat itu merupakan penghapus dosa-dosa sebelumnya, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu untuk seluruh waktu. [HR. Muslim]
Sebaliknya, beliau juga memperingatkan umat dari melakukan shalat karena riya’, karena hal ini akan menggugurkan amal, sebagaimana hadits berikut ini:
Dari Abu Sa’îd, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami ketika kami sedang membicarakan Al-Masîhud Dajjâl. Kemudian beliau bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kamu sesuatu yang menurutku lebih aku takutkan terhadap kamu daripada terhadap Al-Masîhud Dajjâl?” Maka kami menjawab: “Ya, wahai Rasulullah”. Maka beliau bersabda: “Syirik yang tersembunyi. Yaitu seseorang melakukan shalat, lalu dia membaguskan shalatnya karena dia melihat pandangan orang lain”. [Hadits Hasan Riwayat Ibnu Mâjah]
Ini merupakan contoh nyata tentang pentingnya niat dan mengikhlaskan niat di dalam seluruh amalan. Oleh karena itu banyak sekali Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan hal ini di dalam hadits-hadits beliau. Antara lain, sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Sesungguhnya semua amalan itu terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan. [HR. Bukhâri]
Sesungguhnya suatu perbuatan akan diterima oleh Allah jika memenuhi dua syarat, yaitu niat ikhlas dan mengikuti Sunnah. Oleh karena itu Allah akan melihat hati manusia, apakah ia ikhlas; dan melihat amalnya, apakah sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk kamu dan harta kamu, tetapi Dia melihat hati kamu dan amal kamu. [HR. Muslim]
Oleh karena itulah mengikhlaskan niat merupakan perintah Allah kepada seluruh manusia, sebagaimana firman-Nya:
Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [Al-Bayyinah:5]
Di antara rahmat dan anugerah Allah adalah bahwa Dia menulis kebaikan hamba-Nya hanya karena keinginan untuk berbuat kebaikan, sedangkan keinginan berbuat keburukan belum ditulis. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal ini di dalam hadits sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah menulis semua kebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak melakukannya, Allah menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Allah menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak melakukannya, Allah menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Allah menulis satu keburukan saja.[HR. Bukhâri dan Muslim]
Sementara itu, keinginan yang melintas di dalam hati untuk berbuat keburukan belum ditulis dosa oleh Allah. Namun, jika keinginan itu sudah menjadi tekad dan niat, apalagi sudah diusahakan, walaupun tidak terjadi, maka pelakunya sudah mendapatkan balasan karenanya.
Dari Abu Bakrah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jika dua orang muslim bertemu dengan pedang masing-masing (berkelahi), maka pembunuh dan orang yang terbunuh di dalam neraka. Aku (Abu Bakrah) bertanya: ”Wahai Rasulullah, si pembunuh kami memahaminya, namun bagaimana dengan orang yang terbunuh. Beliau menjawab: “Sesungguhnya dia juga sangat ingin membunuh kawannya itu”. [HR. Bukhâri dan Muslim]
Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan bahaya niat buruk di dalam hubungan antar hamba. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Siapa saja berhutang dengan niat tidak akan membayar hutang kepada pemiliknya, dia akan bertemu Allah sebagai pencuri. [HR. Ibnu Mâjah].
Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh.
Link download kultum ceramah singkat romadhon. Jika Anda ingin mengunduh ceramah pendek dengan judul Niat dalam Kebaikan dan Keburukan dalam bentuk MS WORD dan PDF, serta materi kultum lainnya (total 30 file kultum singkat), silakan men-download melalui link di bawah ini:
DOWNLOAD KULTUM SINGKAT RAMADHAN TERBARU
Demikianlah informasi link download kumpulan ceramah singkat ramadhan atau kultum pendek tarawih bulan puasa romadhon “Niat dalam Kebaikan dan Keburukan” untuk Anda semuanya. Selamat mengunduh, semoga saja link kumpulan kultum ceramah singkat ramadan PDF dan MS Word terbaru ini bermanfaat bagi Anda yang sedang membutuhkan materi taushiyah pendek ramadhan terbaru, dan bisa menjadi ladang amal jariyah melalui ilmu yang bermanfaat bagi kita semuanya.
Sebagai penutup, tak lupa kami segenap tim redaksi WARTA SOLO mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa romadhon tahun ini, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, diampuni semua dosa-dosa kita, dan kelak kita dijauhkan dari siksa dan azab kubur, siksa dan azab api neraka, dan kita dimasukkan kedalam Surga Firdaus tanpa hisab sebagai tempat kembali yang kekal abadi di kampung akherat kelak, aamiin yaa robbal ‘aalamiin. BACA JUGA: KISAH MUALAF TERBARU YANG PENUH INSPIRASI. [Nailah Azka – WartaSolo.com]