Kanker Rahim, Kenali Penyebab Dan Gejalanya Sejak Awal
Kanker Rahim, Kenali Penyebab Dan Gejalanya Sejak Awal. Rahim merupakan bagian penting dalam sistem reproduksi yang berada pada tubuh seorang wanita yang harus dijaga kesehatan dan kebersihannya. Salah satu penyakit yang menyerang rahim adalah kanker rahim.
Kanker rahim disebut juga kanker endometrium karena menyerang sel yang membentuk dinding rahim atau istilah medisnya endometrium. Kanker rahim juga dapat menyerang otot disekitar rahim dengan membentuk sarkoma uteri. Tetapi jenis penyakit yang satu ini sangat jarang terjadi.
Kanker Rahim, Kenali Penyebab Dan Gejalanya Sejak Awal. Gejala kanker rahim yang biasa dialami penderita yaitu pendarahan vagina. Walaupun tidak semua pendarahan abnormal disebabkan oleh kanker rahim. Anda bisa mengobservasi pendarahan selama 3 bulan terakhir. Akan tetapi anda perlu waspada atau sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter terlebih lagi jika anda sudah dalam masa menepouse.
Kanker Rahim, Kenali Penyebab Dan Gejalanya
Simak Juga Ulasan Lainnya:
- Tanda Awal Kandungan lemah Yang Wajib Diketahui
- Tips Memutihkan Kulit Dan Menghilangkan Komedo Dengan Masker Tomat
- Cara Memutihkan Kulit Secara Alami Dengan Cepat Dan Permanen
Faktor Pemicu Kanker Rahim
Penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Tetapi faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim adalah ketidakseimbangan hormon tubuh, terutama estrogen. Kadar hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker rahim.
Beberapa faktor lain yang dapat menimbulkan hormon yang tidak seimbang adalah:
- Menopause yang terlambat.
- Terapi penggantian hormon.
- Penggunaan tamoksifen jangka panjang.
Karena penyebabnya yang belum diketahui, langkah pencegahan yang pasti untuk kanker rahim juga tidak ada tetapi kita juga harus selalu menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Selain itu langkah-langkah untuk mengurangi risikonya tetap ada. Misalnya:
- Menjaga berat badan yang sehat.
- Memperbanyak konsumsi kedelai.
- Penggunaan jangka panjang untuk jenis kontrasepsi tertentu, misalnya pil KB kombinasi.
Pengobatan Untuk Kanker Rahim
Pilihan dalam pengobatan kanker rahim sangat bergantung pada tahap perkembangan penyakit tersebut serta status kesehatan pasien. Tetapi langkah yang umumnya dianjurkan adalah operasi pengangkatan rahim, atau istilah medisnya histerektomi. Langkah penanganan untuk melenyapkan sel-sel kanker serta mencegah penyebarannya juga mungkin akan Anda jalani. Langkah-langkah ini meliputi radioterapi, kemoterapi, serta terapi hormon.
Gejala Kanker Rahim
Gejala yang paling umum terjadi dalam kanker rahim adalah pendarahan vagina. Diperkirakan sekitar 9 dari 10 penderita kanker rahim mengalami indikasi ini. Meski tidak semua pendarahan abnormal disebabkan oleh kanker rahim, tapi Anda tetap perlu untuk berwaspada dan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika ini terjadi.
Gejala-gejala yang Anda bisa waspadai sejak awal, antara lain adanya pendarahan vagina yang terjadi di luar siklus menstruasi atau bahkan setelah menopause. Rasa sakit yang timbul juga perlu diperhatikan, seperti sakit pada panggul atau ketika Anda berhubungan seksual. Secara fisik, Anda bisa kenali gejala yang muncul dengan adanya benjolan di perut bawah atau tanpa sebab yang jelas terus kehilangan berat badan.
Para wanita yang mengalami gejala-gejala di atas harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah memang disebabkan oleh kanker rahim atau bukan. Namun apa pun penyebabnya, perlu dilakukan diagnosis dan pengobatan secepatnya.
Penyebab Kanker Rahim
Ketika dinyatakan menderita kanker rahim, kita pasti bertanya-tanya apa yang menjadi pemicu terbentuknya kanker dalam tubuh kita. Penyebab kanker rahim memang belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda. Di antaranya:
Pajanan Terhadap Estrogen
Makin tinggi tingkat pajanan tubuh wanita terhadap estrogen, makin tinggi pula risikonya menderita kanker rahim. Setelah menopause, produksi hormon progesteron berhenti sedangkan produksi hormon estrogen tetap ada walau menurun drastis. Kadar hormon estrogen bisa meningkat jika tidak diimbangi dengan hormon progesteron. Karena itu, risiko kanker rahim bagi wanita yang sudah mengalami masa menopause cenderung lebih tinggi.
Wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua dari rata-rata, memiliki risiko lebih tinggi. Selain itu, wanita yang mulai menstruasi pada umur yang lebih muda juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap kanker rahim. Hal ini disebabkan karena pada kedua situasi tersebut, wanita terpajan estrogen untuk periode yang lebih lama dibanding mereka yang memulai menstruasi lebih terlambat atau yang mengalami menopause pada usia yang normal.
Belum Pernah Hamil
Pada saat kehamilan, kadar progesteron wanita lebih tinggi dibanding estrogen. Karena itu, wanita yang belum pernah hamil memiliki risiko kanker rahim yang lebih tinggi.
Terapi Penggantian Hormon
Jenis terapi penggantian hormon estrogen sebaiknya hanya diberikan pada wanita yang sudah menjalani histerektomi sedangkan jika rahim masih ada, terapi penggantian hormon kombinasi (estrogen dan progesteron) harus digunakan untuk menurunkan risiko kanker rahim.
Pengaruh Kelebihan Berat Badan Atau Obesitas
Kadar estrogen dalam tubuh wanita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan risiko kanker rahim lebih dari dua kali. Hal ini karena jaringan lemak dapat memproduksi hormon estrogen.
Pengaruh Usia
Sebagian besar kanker rahim menyerang wanita lanjut usia yang sudah mengalami menopause.
Baca Juga:
Waspada Kanker Ovarium, Gejala dan Faktor Resiko
Penyebab Tumbuhnya Miom Pada Rahim
Gejala dan Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita
Sindrom Ovarium Polisistik
Penderita sindrom ovarium polisistik berisiko tinggi terkena kanker rahim karena terpajan kadar estrogen yang tinggi.
Risiko Diabetes Tipe 2
Wanita yang menderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker rahim.
Penggunaan Tamoksifen
Semua obat pasti memiliki risiko dan efek samping, termasuk tamoksifen yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim bagi penggunanya.
Demikian ulasan mengenai kanker rahim, kenali penyebab dan gejalanya yang bisa kita ulas. Semoga ulasan diatas bisa bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan anda. [Yuni Hastuti – WartaSolo.com]