Mengharukan, Ayah Memaafkan dan Memeluk Pembunuh Anaknya
Mengharukan, Ayah Memaafkan dan Memeluk Pembunuh Anaknya. Sebuah kisah haru mewarnai proses sidang yang diadakan di kota Lexington, Kentucky, Amerika Serikat, Selasa lalu atas perkara pembunuhan. Seperti yang sudah dieritakan televisi lokal setempat. Seorang pria muslim ayah dari korban yang putranya ditikam hingga tewas saat mengantar makanan cepat saji memaafkan terdakwa yang membunuh putranya.
Kejadiannya terjadi pada bulan April 2015 yang lalu. Salahudin Jitmoud yang sedang bertugas mengantas pizza dan salahudin bertugas sebagai sopir pengantar pizza. Namun saat di kompleks apartemen di daerah Lexington Kentucky Salahudin ditikam hingga tewas. Jasadnya ditemukan disekitar tempat kejadian perkara.
Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap tiga orang yang diduga menjadi tersangka. Namun, hakim di pengadilan hanya mendakwa Relford atas tuduhan perencanaan perampokan. Relford sendiri membantah terlibat langsung dengan pembunuhan itu.
Mengharukan, Ayah Memaafkan dan Memeluk Pembunuh Anaknya
Relford dijatuhi hukuman 31 tahun penjara setelah mengaku bersalah atas keterlibatannya dalam pembunuhan dan perampokan itu. Sebelum disidang, Relford sudah menghabiskan waktu di penjara selama dua tahun tujuh bulan.
Simak Juga: WOW!!! Inilah Hotel Mewah Pangeran Arab Saudi Saat Tersandung Kasus Korupsi
Seperti yang sudah dilansir merdeka.com. Selepas hakim membacakan putusan sidang, ayah dari korban yang bernama Abdul Munim Sombat Jitmoud itu menghampiri terdakwa, Trey Alexander Relford, dan memeluknya serta memaafkan segala kesalahan terdakwa. Pelukan itu disambut tangis oleh terdakwa.
Pada kesempatan singkat itu juga, Jitmoud mengatakan bahwa dia sudah mengikhlaskan kepergian putranya, Salahuddin Jitmound, dan memaafkan Relford atas segala kejahatan yang telah dilakukannya.
“Saya marah kepada setan yang telah menyesatkanmu hingga melakukan kejahatan yang mengerikan. Saya tidak menyalahkanmu dan marah padamu. Saya telah memaafkanmu,” kata Jitmoud kepada Relford di pengadilan, dikutip dari laman CNN, Kamis (9/11).
“Islam mengajarkan bahwa Tuhan tidak akan memaafkan seseorang sampai orang yang dia zhalimi mengampuni orang itu. Kini pintu maaf itu sudah terbuka, jadi jangkaulah Dia. Kau memiliki babak baru untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan,” tambahnya.
Sambil menangis, Relford pun menyatakan penyesalan yang sedalam-dalamnya kepada Jitmoud dan keluarga atas kejadian penikaman terhadap putranya.
“Tidak banyak yang bisa saya katakan. Saya menyesal tentang apa yang terjadi hari itu, saya tidak bisa melakukan apapun untuk membawanya kembali kepada Anda,” ungkapnya.
Kasus yang melibatkan Relford bermula pada April 2015 lalu. Saat itu, Salahuddin yang bekerja sebagai sopir sedang melakukan pengiriman Pizza Hut ketika tiba-tiba saja diberhentikan di sebuah kompleks apartemen Lexington. Dia ditikam sampai tewas lalu dirampok dan mayatnya dibiarkan tergeletak di selasar kompleks. [Yuni Hastuti – WartaSolo.com]