Banjir di Sulawesi Selatan Titik Terparah Gowa dan Makasar, Menewaskan 6 Warga serta 4 Jembatan Terputus

Banjir Di Sulawesi Selatan, Makasar dan Gowa Menjadi Titik Terparah

Banjir di Sulawesi Selatan Titik Terparah Gowa dan Makasar, Menewaskan 6 Warga serta 4 Jembatan Terputus. Banjir menerjang di kepulauaan Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan. Dari pantauan BNPB titik yang mengalami banjir terparah Kabupaten Gowa dan Kota Makasar.

Banjir di Sulawesi Selatan kali ini diakibatkan karena curah hujan yang cukup tinggi selama dua hari berturut-turut serta melubernya sungai Jeneberang. Sungai Jeneberang merupakan sungai terpanjang yang berada di Sulawesi Selatan.

Sebanyak 6 kabupaten dan satu kota yang dilanda banjir adalah Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng, dan Kota Makassar.

Titik pengungsian di Kabupaten Gowa terdapat di Masjid Baitul Jihad Tompobalang 70 jiwa, Kelurahan Samata 200 jiwa, Masjid Mangngalli 200 jiwa, Puskesmas Pallangga 21 jiwa, kantor Camat Pallangga 56 jiwa, BTN Pallangga Mas 33 jiwa, Puskesmas Kampili 6 jiwa, Masjid Nurul Iman Yabani Bonto Ramba Somba Opu 94 jiwa, Pasar Sungguminasa 600 jiwa, Gardu Induk PLN Sungguminasa 40 jiwa, Pandang-pandang 120 jiwa, Bukit Tamarunang 160 jiwa, serta kompleks RPH Tamarunang 521 jiwa.

Adnan menyebut ada empat jembatan penghubung terputus di wilayahnya. Selain banjir, sejumlah wilayah di Kabupaten Gowa juga longsor. Enam orang dilaporkan meninggal dunia.

“Ada empat jembatan (yang terputus), salah satunya di Bongaya. Ada jalan lain bisa ditempuh meski agak jauh. Kita harus memutar. Dari laporan yang kami terima ada enam orang korban jiwa yang dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

Data dari Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan hingga Rabu (23/1) pukul 09.00 WIB menunjukkan sebanyak 2.121 jiwa di Kabupaten Gowa mengungsi dan lebih dari 1.000 jiwa di Makassar mengungsi.

Selain itu ada 450 tagana yang diterjunkan langsung ke lokasi untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir yang difasilitasi dengan 2 perahu karet untuk Gowa dan 1 perahu karet untuk Makasar. [Yuni Hastuti-WartaSolo.com]