7 Dampak Buruk Kebiasaan Duduk Terlalu Lama bagi Kesehatan

Dampak Buruk Kebiasaan Duduk Terlalu Lama bagi Kesehatan

Jika diamati dengan seksama, seseorang sejak memasuki dunia kerja cenderung lebih banyak mengalami masalah kesehatan. Terutama para pekerja yang menghabiskan hampir seluruh waktu kerjanya untuk duduk. Dalam satu hari semenjak keluar rumah untuk berkendara hingga beristirahat setelah pulang kerja, hampir semua waktu tersebut digunakan untuk duduk.

Tubuh manusia didesain untuk aktif bergerak. Jika sebagian besar waktu Anda dihabiskan untuk duduk akan membuat otot dan persendian kaku dan melemah. Selain itu saat kita duduk metabolisme tubuh kita juga akan melambat sehingga semua proses mulai dari pencernaan hingga peredaran darah berlangsung dengan lambat. Semua hal ini meningkatkan risiko terjangkit berbagai macam penyakit.

Bahaya Duduk Terlalu Lama bagi Kesehatan

Berbagai penyakit ini tentu saja tidak langsung menyerang seketika. Tanpa disadari penyakit-penyakit ini mucul karena akumulasi dari kurangnya aktivitas atau pergerakan tubuh karena terlalu lama duduk, ditambah dengan posisi duduk yang kurang tepat. Berikut beberapa risiko penyakit yang dapat muncul akibat terlalu lama duduk:

1. Perut Buncit

Setelah seseorang mulai memasuki dunia kerja, seiring bertambahnya waktu banyak yang mengalami perut buncit. Kebanyakan orang mengartikan perut buncit tersebut berbanding lurus dengan tingkat kemakmuran hidup. Pada kenyataanya perut buncit tersebut muncul karena metabolisme lemak terganggu akibat terlalu lama duduk. Duduk terlalu lama akan mengakibatkan produksi lipoprotein lipase berkurang, padahal enzim ini berfungsi untuk mengolah lemak dan gula tubuh. Jadi perut buncit dan kenaikan berat badan ini diakibatkan karena tumpukan lemak dan gula yang tidak diolah karena kurang bergerak.

2. Sakit Pinggang

Selain mengganggu metabolisme, duduk terlalu lama juga meningkatkan risiko terjangkit hernia nukleus pulposus yang dapat menyebabkan nyeri kronis pada bagian pinggang hingga tulang ekor. Hal ini diakibatkan karena tekanan berlebih pada tulang belakang terutama di bagian pinggang, karena terlalu banyak duduk. Tekanan ini semakin besar ketika seseorang mengalamikelebihan berat badan.

3. Nyeri Otot & Atrofi Otot

Saat seseorang duduk dalam waktu yang lama, maka secara reflek akan mencari posisi atau berganti posisi. Kadang posisi duduk yang kita lakukan justru tidak benar. Hal ini akan membuat otot punggung, bahu, dan pinggul bekerja lebih berat. Kerja otot yang berlebihan akan membuat otot menjadi kaku, pegal, dan nyeri. Selain pada bagian tubuh atas, otot kaki dan bokong juga berisikp mengalami atrofi otot, atau melemah. Kondidi-kondisi ini akan menyebabkan tubuh kita rentan terkena cedera otot.

4. Osteoporosis

Dewasa ini penderita osteoporosis cenderung lebih muda, bahkan masih dalam usia produktif. Hal ini disebabkan karena kebanyakan orang usia produktif kurang bergerak, dan terlalu banyak duduk. Saat Bergerak tubuh tidak hanya menguatkan otot, namun jugaa membuat tulang lebih padat. Itulah mengapa pada zaman dahulu osteoporosis banyak menyerang orang tua yang sudah jarang bergerak, dan saat ini semakin banyak orang terkena osteoporosis saat muda.

5. Deep Vein Thrombosis (DVT)

Deep vein thrombosis (DVT) atau lebih dikenal dengan penggumpalan darah yang dapat terjadi akibat duduk terlalu lama. DTV sering menyerang area tungkai dengan gejala berupa bengkak dan nyeri pada kaki. Jika dibiarkan tanpa penanganan gumpalan darah ini dapat terlepas dan mengalir ke paru-paru, kemudian menyebabkan emboli paru.

6. Diabetes & Penyakit Kardiovaskular

Seperti telah dijelaskan pada poin pertama, selain memperlambat metabolisme lemak. Duduk terlalu lama juga menurunkan sensitivitas sel tubuh terhadap hormon insulin yang berfungsi mengatur penyerapan gula oleh pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan risiko terserang diabetes tipe 2 serta penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk stroke.

7. Meningkatkan Risiko Kanker

Beberapa riset menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk mengganggu proses pencernaan dan juga ekskresi, sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih dan kanker usus.

Setelah mengetahui bahaya mengenai terlalu banyak duduk, sebaiknya kia mulai merubah kebiasaan untuk lebih aktif bergerak. Termasuk pembiasaan terhadap anak-anak.