Bye Bye Mual dan Muntah (Morning Sickness) Awal Kehamilan
Bye Bye Mual dan Muntah (Morning Sickness) Awal Kehamilan. Morning sickness atau mual muntah dipagi hari, suatu hal yang umum terjadi pada awal kehamilan. Penyebab morning sickness adalah kemampuan indera penciuman wanita hamil yang meningkat secara signifikan. Hal ini membuat ibu hamil sensitif terhadap bau dan kondisi ini dapat memicu rasa mual. Sebenarnya, gejala mual dan muntah dapat menjadi cara ibu hamil melindungi dirinya dan janin dari keracunan makanan. Kadar zat racun diduga mempengaruhi rasa dan bau makanan. Faktor-faktor inilah yang berpotensi membuat ibu hamil mual dan muntah supaya bayi tidak menyerap makanan tersebut.
Jika morning sickness yang Anda alami masih tergolong normal dan bukan termasuk hiperemesis gravidarum, Anda dapat menanganinya sendiri di rumah. Kuncinya adalah jangan membiarkan morning sickness menurunkan kualitas hidup Anda. Tetap konsumsi makanan seht walaupun terjadi morning sickness karena tugas ibu memenuhi nutrisi bagi janinnya. Jadi meskipun morning sickness dialami ibu jangan lupakan supan untuk buah hatinya. Beberapa cara berikut dapat membantu melawan mual dan muntah.
- Beristirahat dengan cukup karena kelelahan dapat memperparah morning sickness. Ketika sudah bangun, jangan terburu-buru untuk bangkit dari tempat tidur.
- Ketika bangun tidur di pagi hari, bahkan sebelum beranjak dari tempat tidur, langsung makan sedikit roti kering. Lakukan juga ketika terbangun pada malam hari.
- Minum air putih yang cukup. Minumlah secara perlahan-lahan agar tidak mual.
- Minumlah minuman yang hangat, jangan yang dingin atau dengan rasa serta aroma yang terlalu tajam.
- Sebaiknya jangan memakan makanan yang panas karena baunya akan lebih tercium dibanding ketika makanannya sudah lebih dingin.
- Pilihlah makanan yang tinggi kandungan protein dan karbohidrat serta mudah dicerna, misalnya keju, cracker, susu dan yogurt, selai kacang, atau apel.
- Hindari makanan yang berlemak atau berminyak, dan pedas.
- Sebaiknya makan dengan porsi sedikit tetapi sering daripada porsi besar sekaligus. Ibu hamil dapat mengonsumsi kudapan setiap 1-2 jam setiap harinya.
- Konsumsilah jahe atau produk berbahan dasar jahe seperti minuman jahe atau permen jahe untuk mengurangi rasa mual.
- Hindari makanan atau bau-bauan yang dapat memicu rasa mual.
- Hiruplah udara segar. Ibu hamil dapat berjalan-jalan di luar rumah pada pagi hari atau sore hari untuk mendapat udara segar. Jangan lupa untuk membuka jendela agar sirkulasi udara di dalam rumah baik.
- Menjauhlah dari asap rokok. Sebisa mungkin jangan ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah. Ibu hamil juga tidak boleh merokok.
- Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Konsumsi suplemen seperti vitamin B6 dengan pengawasan dokter.
- Jangan terlalu memikirkan morning sickness. Alihkanlah perhatian Anda pada aktivitas ringan yang menyenangkan.
Seiring pertambahan usia janin, gejala morning sickness dapat membaik. Bahkan gejala dapat hilang ketika kandungan berusia 12 minggu. Namun, ada juga wanita dengan morning sickness yang lebih lama atau lebih parah. Sebagian wanita dapat mengalami morning sickness yang lebih lama dari tiga bulan. Dan, walaupun jarang, ada yang mengalaminya hingga usia kehamilan lebih dari lima bulan. Sementara itu, ada pula kasus morning sickness yang parah atau disebut hiperemesis gravidarum (HG).
Ibu hamil yang mengalami HG tidak dapat memasukkan makanan dan minuman karena muntah terlalu sering dan berkepanjangan. Pada beberapa wanita, muntah dapat terjadi lebih dari lima puluh kali dalam sehari. Di samping itu, gejala morning sickness pada penderita HG dapat berlanjut hingga melahirkan. Penderita HG berisiko mengalami penurunan berat badan dan dehidrasi yang berbahaya bagi keselamatan ibu dan janin. Oleh karena itu, kondisi HG memerlukan pertolongan medis yang serius.
Semoga cara diatas bisa membuat anda lebih baik bahkan bisa menjauhkan anda dari morning sickness. Apabila cara diatas tidak berhasil atau morning sickness berlangsung lebih dari trimester pertama sebaiknya anda mengkonsultasikan dengan dokter. Karena takut janin yang ada dalam kandungan anda kurang asupan nutrisi. Semoga ulasan diatas bermanfaat. [Yuni – WartaSolo.com]