5 Jenis Bahan Kubah Masjid yang Perlu Anda Ketahui
Kubah merupakan salah satu unsur yang cukup penting bagi sebuah bangunan masjid. Kubah masjid umumnya berbentuk layaknya separuh bola atau seperti kerucut, di mana permukaannya melengkung keluar.
Kubah masjid itu sendiri memiliki fungsi utama untuk memudahkan umat muslim dalam menemukan tempat beribadah. Khususnya bagi para musafir yang hendak mampir di suatu daerah untuk menjalankan ibadah sholat lima waktu.
Selain itu, kubah masjid juga dapat dijadikan sebagai sebuah identitas atau ciri khas tersendiri dari sebuah masjid di suatu daerah. Artinya, kubah masjid juga dapat berfungsi sebagai icon dari sebuah masjid. Sehingga selain dapat menambah nilai estetika, juga membuat jamaahnya semakin semangat dalam meramaikan masjid tersebut.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan dunia arsitektur, kubah masjid tidak melulu berbentuk kerucut maupun setengah bola. Model kubah terbaru lainnya yang saat ini banyak digemari adalah kubah pinang, kubah madinah dan juga kubah bawang.
Selain bentuk yang beraneka ragam, bahan yang digunakan untuk membuat kubah masjid pun juga bermacam-macam jenisnya. Perbedaan ini tentunya juga akan mempengaruhi harga kubah masjid itu sendiri. Selain itu, setiap bahan memiliki kualitas dan tingkat keawetan yang berbeda pula.
Untuk itu, dalam memilih jenis kubah masjid sebaiknya Anda juga memperhatikan dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat di mana masjid tesebut berada.
Jenis Bahan Kubah Masjid
Ada beberapa jenis bahan yang umumnya digunakan untuk membuat kubah masjid. Mulai dari kubah dengan bahan beton, stanless steel, Glassfiber Reinforced Cement (GRC), galvalum dan enamel.
1. Beton
Bahan yang banyak digunakan dalam pembuatan kubah masjid yang pertama adalah beton. Pemilihan beton sebagai bahan utama dalam membuat kubah didasari karena jenis bahan ini sangat kuat. Maka tidak mengherankan jika beton ini banyak dipilih sebagai solusi untuk membuat beton pada era tertentu.
Umumnya, kubah masjid dari beton ini berwarna polos. Meskipun pada beberapa tempat ada juga yang mewarnai atau memberikan corak pada kubah beton ini.
Dibalik kekokohannya, bahan beton ini memiliki beberapa kekurangan. Bobot yang teramat berat mengharuskan bangunan masjidnya memiliki konstruksi pondisi yang sangat kuat agar dapat menopang kubah beton tersebut. Selain itu, pembuatan dan pemasangan kubah beton biasanya lebih sulit dibandingkan dengan jenis atau bahan kubah lainnya. Karena itulah kubah beton ini sudah mulai ditinggalkan dan kurang diminati saat ini.
2. Stainless Steel
Bahan selanjutnya yang juga sering dipakai untuk membuat kubah masjid adalah stainless stell. Kami yakin Anda sudah sangat familiar dengan jenis bahan ini.
Selain mudah dalam pemasangannya, kubah masjid stainless steel juga memiliki berbagai kelebihannya lainnya. Mulai dari banyaknya pilihan model, bahan yang terlihat mengkilap sehingga akan menarik perhatian, hingga daya tahannya terhadap karat.
Maka tidak mengejutkan jika beberapa daerah sudah banyak yang menggunakan kubah masjid dari bahan stainless steel.
3. Glassfiber Reinforced Cement (GRC)
Selain beton dan stainless steel, maka ada lagi bahan lainnya yang sudah jamak digunakan sebagai bahan pembuatan kubah masjid, yakni Glassfiber Reinforced Cement (GRC).
Kubah dari bahan GRC ini juga banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki banyak kelebihan. Yang pertama, bahan GRC memiliki bobot yang lebih ringan dibanding beton, namun memiliki kekuatan daya tahan yang tidak kalah dengannya dan mudah dalam memasangnya.
Selain itu, detail ornamennya yang terlihat sulit dapat dibuat dengan mudah. Lebih dari itu, bahan GRC juga tahan terhadap paparan cuaca, serangan jamur, karat, serta memiliki harga dan biaya pembuatan yang lebih murah.
4. Galvalum
Seiring dengan perkembangan zaman, bahan galvalum mulai banyak digunakan dalam pembuatan kubah masjid. Galvalum kini sudah dikenal luas sebagai salah satu jenis bahan terbak untuk membuat kubah masjid.
Kelebihan dari kubah galvalum ini membuatnya banyak diminati oleh para konsumen. Tidak hanya corak warna dan modelnya yang beragam, pemasangan konstruksinya juga relatif mudah dan fleksibel. Selain itu, bahan galvalum ini juga ringan dan memiliki ketahanan yang sangat kuat terhadap panas dan serangan karat.
5. Enamel
Sering kali disandingkan sejajar dengan galvalum, bahan kubah masjid yang terakhir adalah enamel. Secara umum, bahan enamel ini memiliki kelebihan yang hampir sama dengan kubah galvalum.
Selain itu, kubah masjid enamel juga memiliki kecerahan dan ketajaman warna yang lebih baik jika dibandingkan dengan bahan lainnya. Ditambah lagi dengan daya tahannya terhadap gempa, cuaca esktrim dan juga keretakan serta kebocoran, membuat kubah enamel ini semakin diminati dewasa ini.
Itulah beberapa jenis bahan yang umumnya digunakan dalam pembuatan kubah masjid. Jika Anda ingin melengkapi bangunan masjid dengan kubah sebagai ciri khas dan icon di daerah Anda, maka sebaiknya Anda memilih kontraktor kubah masjid yang terpercaya dan sudah berpengalamn di bidangnya.