Inilah Solusi Hemat Biaya untuk Pengobatan Rheumatoid Arthritis
Methotrexate: Pengobatan Pertama yang Umum Digunakan
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi dan menyebabkan peradangan kronis. Penyakit ini tidak hanya mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, tetapi juga dapat merusak sendi secara permanen jika tidak ditangani dengan tepat. Bagi banyak penderita RA, methotrexate adalah obat yang paling umum digunakan sebagai pengobatan pertama.
Namun, meskipun efektif bagi sebagian besar pasien, tidak semua orang merespons dengan baik terhadap pengobatan ini.
Menurut Arthritis Foundation, sekitar 900.000 orang di Amerika Serikat menggunakan methotrexate untuk mengobati RA. Obat ini dikenal karena kemampuannya mengurangi rasa sakit dan produksi protein inflamasi, serta memperlambat perkembangan penyakit dan kerusakan sendi.
Kunjungi Juga: Website PAFI Kabupaten Kuantan Singingi di pafikabkuantansingingi.org.
Sayangnya, sekitar 20% hingga 50% pasien tidak menunjukkan respon yang memadai terhadap methotrexate. Hingga kini, belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang akan merespons terhadap pengobatan ini.
Alternatif Setelah Methotrexate: Biologics dan Biosimilar
Dalam panduan terbaru dari American College of Rheumatology untuk pengobatan RA yang diterbitkan pada tahun 2021, methotrexate direkomendasikan secara kuat dibandingkan hydroxychloroquine atau sulfasalazine untuk pasien yang baru pertama kali menggunakan DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs) dan memiliki aktivitas penyakit sedang hingga tinggi.
Panduan ini juga merekomendasikan penggunaan methotrexate secara kombinasi dengan biologic DMARD jika pengobatan kombinasi dengan DMARD sintetik konvensional tidak berhasil.
Biologics, meskipun efektif, menimbulkan beban finansial yang tinggi bagi pasien. Namun, penelitian menunjukkan bahwa memulai pengobatan dengan biologics setelah kegagalan methotrexate adalah pilihan yang cost-effective.
Dalam konteks ini, penggunaan biosimilar dapat meningkatkan efektivitas biaya dari strategi pengobatan ini. Biosimilar adalah obat biologis yang sangat mirip dengan obat biologis yang sudah disetujui, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau.
Penelitian Terbaru: Model Markov dan Hasilnya
Penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open mengembangkan model transisi Markov multistate untuk mensimulasikan perkembangan penyakit seumur hidup pada 10.000 pasien dengan RA yang tidak merespons methotrexate. Para pasien hipotetis ini memulai pengobatan dengan leflunomide atau biosimilar DMARD sebagai pengobatan pertama setelah kegagalan methotrexate.
Selama penelitian, pasien dapat melanjutkan pengobatan mereka atau berpindah ke pengobatan berikutnya yang direkomendasikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa panduan klinis harus diperbarui untuk memasukkan penggunaan biosimilar segera setelah kegagalan methotrexate. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa biaya kesehatan seumur hidup dan kualitas hidup (QALYs) untuk leflunomide adalah $154.632 dan 14,82 tahun.
Sementara itu, untuk biosimilar infliximab dan biosimilar adalimumab, biaya dan QALYs masing-masing adalah $152.326 dan 15,35 tahun serta $145.419 dan 15,55 tahun.
Lihat Juga: Situs PAFI Kabupaten Kuantan Singingi di pafikabkuantansingingi.org, untuk mengetahui perkembangan sektor farmasi dan layanan kesehatan lokal di sana.
Peneliti menyimpulkan bahwa biaya total perawatan kesehatan untuk infliximab lebih besar $6907 dan memiliki QALY lebih rendah dibandingkan dengan biosimilar adalimumab, tetapi keduanya memiliki biaya lebih rendah dan QALY lebih tinggi dibandingkan dengan leflunomide.
Keterbatasan Penelitian dan Dampak Global RA
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk efikasi pengobatan yang diambil dari uji coba terkontrol secara acak yang independen dan populasi yang sebagian besar belum pernah menggunakan biologic DMARD atau hanya memiliki pengalaman dengan satu DMARD.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 18 juta orang di seluruh dunia hidup dengan RA pada tahun 2019. Sekitar 70% dari mereka adalah wanita, dan 55% berusia di atas 55 tahun.
Kesimpulan: Potensi Hemat Biaya dan Efikasi Pengobatan
Penelitian ini menunjukkan potensi besar biosimilar dalam menghemat biaya dan meningkatkan kualitas hidup bagi pasien RA yang tidak merespons methotrexate. Dengan memperbarui panduan klinis untuk memasukkan penggunaan biosimilar segera setelah kegagalan methotrexate, banyak pasien dapat memperoleh manfaat dari pengobatan yang lebih efektif dan terjangkau.
Bagi masyarakat Indonesia, pemahaman tentang alternatif pengobatan ini dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang menderita RA, serta mengurangi beban finansial dalam jangka panjang.